Sabtu, 13 Februari 2016

PERNIAGAAN YANG MENYELAMATKAN DARI AZAB YANG PEDIH


إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.اللَّهُمَّ فَصَلِّى وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ تعالى مَا اسْتَطَعْتُمْ وَقَدْ فَازَ اْلـمُـــتَّقُوْنَ
Jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah

Pada kesempatan yang penuh kebahagiaan dan persaudaraan ini, saya berwasiat khususnya kepada diri saya dan umumnya kepada jama’ah sekalian. Marilah kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. dengan senantiasa kita menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan Allah


اِمْتِثَالُ اْلأَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابُ النَّوَاهِيه
Jama’ah yang berbahagia
Marilah kita bersyukur kepada Allah atas limpahan kenikmatanyang telah kita rasakan sampai saat ini. Perlu kita ketahui bahwa karena nikmat Allah-lah kita bisa menemui jum’at ini dan berkumpul di masjid ini. Tidak ada yang layak untuk kita dustakan bahwa nikmat Allah memang tidak terhingga banyaknya.
       dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. (al-hujurot :18) Jama’ah jum’at yang di rahmati Allah
Kita semua adalah hamba Allah. Barangkali dihati seseorang tebersit sebuah pertanyaan “Apakah Allah memahami dan memperhatikan kita semua sebagai hamba-Nya? Seperti majikan yang mempunyai pekerja yang banyak, apakah seorang majikan pasti memberikan perhatian secara penuh terhadap semua pekerjanya?” jawabannya adalah, “Tergantung pekerjanya”. Jika pekerjanya itu memberikan perhatian penuh kepada majikannya, maka majikan pun mempunyai perhatian khusus kepadanya. Disinilah pentingnya menjadi orang muslim yang berikhtiar terus menerus, bagaimana agar diri kita betul-betul diperhatikan secara khusus oleh Allah. Oleh karena itu Dalam QS. As Shof ayat 10 – 12 Allah menyodorkan sebuah investasi kepada kita orang yang beriman sebuah investasi yang akan menyelamatkan kita dari api neraka :
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم
          
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
Tawaran investasi ini menjadi lebih menggiurkan karena berasal dari Allah SWT. Tentulah investasi yang ditawarkan bukan investasin biasa dengan keuntungannya biasa. Ini adalah investasi yang melibatkan antara hamba yang dhaif dengan Dzat yang memiliki seluruh alam semesta raya. Maka bisa dipastikan, keuntungan yang bakal didapat sungguh luar biasa. Kesimpulan itu kian dikokohkan dengan frase berikutnya:
   
(yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?)
. Fitrah manusia, tidak mau ditimpa dengan sesuatu yang menyakitkan. Oleh karena itu, keuntungan perniagaan berupa terselamatkannya manusia dari azab yang merupakan tawaran yang amat menggiurkan. Meskipun demikian, tawaran tersebut hanya menarik bagi orang-orang yang meyakini dahsyatnya siksa akhirat. Sebagaimana dijelaskan al-Alusi dalam tafsirnya, azab yang pedih yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah azab di hari kiamat.
apa tijârah/investasi tersebut. Pertama:
  
(yaitu] kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya)
. Secara syar'i, îmân adalah
الإيمان : التَصْدِيْقُ اْلجَازِمُ الُمطَابِقُ لِلْوَاقِعِ عَنْ دَلِيْلٍ
(pembenaran yang pasti, sesuai dengan fakta, bersumber dari dalil). Kendati perkara yang diimani hanya disebutkan dua perkara: Allah SWT dan rasul-Nya, bukan berarti boleh mengingkari perkara keimanan lainnya. Sebab, beriman terhadap sebagian dan ingkar terhadap sebagian lainnya mengantarkan pelakunya terkategori sebagai kafir dan mendapatkan azab yang menghinakan. Oleh karena itu, keimanan yang menyelamatkan pelakunya dari siksa adalah keimanan yang benar dan total.
Syekh Yusuf Al Qhardhawi dalam Al-Iman wal Hayah mengatakan:
إنَّ الْإِيْمَانَ فِيْ حَقِيْقَتِهِ عَمَلٌ نَفْسِيٌّ يَبْلُغُ أَغْوَارَ النَّفْسِ، وَيُحِيْطُ بِجَوَانِبِهَا كُلِّهَا مِنْ إِدْرَاكٍ وَإِرَادَةٍ وَوِجْدَانٍ.
Sesungguhnya, keimanan itu pada hakikatnya merupakan kerja jiwa, yang merasuk sampai sedalam-dalamnya, mengisi seluruh relung jiwa itu dari berbagai sisinya, baik yang berupa pengetahuan, kehendak maupun cita rasa.
Perlu ditandaskan, keimanan ini menjadi modal dasar untuk mendapatkan pahala. Jika modal dasar ini tidak dimiliki maka semua amalnya tidak diterima, terhapus, dan sia-sia. Inilah yang dialami kaum kafir
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah
Investasi yang Kedua:
     
(dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu).
Dalam ayat ini amal yang disebutkan mengiringi keimanan adalah jihad dengan harta dan jiwa. Ini juga menunjukkan keistimewaan amal tersebut
Ibnul Qoyyim berkata, “Kewajiban berjihad dengan harta sama dengan kewajiban berjihad dengan nyawa. Hal ini menunjukkan bahwa jihad dengan harta lebih penting dan mendesak ketimbang jihad dengan nyawa di era saat ini.
Hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan An Nasa’i
مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فِى سَبِيْلِ اللهِ كُتِبَتْ لَهُ بِسَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ
Barang siapa yang membelanjakan hartanya dijalan Allah, baginya disediakan tujuh ratus lipat harta yang dibelanjakannya Masjid kita ini masih banyak membutuhkan pembiayaan untuk memakmurkan. Marilah dengan segenap kemampuan, kita berjihad dengan harta kita demi berkembang dan bersinarnya Islam diwilayah kita. Menyantuni orang-orang yang tidak mampu dan lainnya
Kemudian ditegaskan:
     
(itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui)..
Dan yang terakhir keuntungan dari investasi kita
    •        •      
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar
Jama’ah shalat jum’ah yang dimuliakan oleh Allah
Demikian khutbah yang singkat ini mudah-mudahan menjadikan kita sebagai hamba yang secara khusus diperhatikan oleh Allah SWT. dan menjadikan kita sebagai hamba yang diampunkan dosanya dan ditempatkan pada Surga Allah SWT.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Laman

Kalender Hijriyah


Diberdayakan oleh Blogger.

tes

Featured Posts

Find Us On Facebook

Advertisement

Featured Video

Featured Video

Video Of Day

Followers

Sample Text

Instagram

Sponsor

Ads

Pages

Popular Posts

Popular Posts

Jadwal Sholat


jadwal-sholat